Wacana pemerintah terhadap aksi satu hari tanpa menggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan guna melakukan penghematan, urung terlaksana. Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, besaran angka penghematan dianggap tak signifikan.
Selain itu dikhawatirkan akan ada gejolak di tengah masyarakat akibat tak adanya BBM bersubsidi. "Dihitung-hitung, enggak banyak juga. Tapi ribut-ribut nanti," katanya sebelum rapat di Istana Negara, Jakarta, Selasa ( 27/11/2012 ).
Dirinya menambahkan bahwa wacana sehari tak menggunakan BBM bersubsidi muncul setelah kuota BBM bersubsidi tahun 2012 sebesar 44 juta kiloliter hampir habis. Karenanya jika tidak ada penghematan atau pemakaian tetap normal, kuota itu tidak akan cukup sampai akhir tahun 2012 .
Karena itu menurut Jero langkah solutifnya adalah penghematan oleh kalangan menengah ke atas dan menghimbau agar pengendara yang mampu membeli BBM non subsidi agar tidak membeli BBM bersubsidi hingga akhir tahun 2012 . "Ini himbauan, tak ada sanksi. Kalau ramai-ramai dilakukan sebulan ini (kuota cukup). Nanti Januari 2013 kendor lagi."
Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamina memprediksi kuota BBM bersubsidi yang sudah dipatok untuk wilayah DKI Jakarta akan ludes pada 19 Desember dan jatah solar bersubsidi akan habis 30 November nanti.2012.
Sulit untuk mengharapkan masyarakat sadar akan persediaan BBM jika pemerintah tidak mampu memberikan sosialisasi secara penuh dengan langkah yang mampu menyadarkan rakyat untuk saling berbagi dan memahami mengenai kondisi sulit negara.